Bila Ditimpa Musibah

Baca dengan hati yang terbuka...
Mungkin juga makcik itu sememangnya jujur. Mungkin anaknya ramai dan toto yang ada tidak mencukupi. Segalanya mungkin... Bersangka baik sahajalah...  Tapi, malang sungguh jika benar dia tidak jujur. Huhuhu...

Teringat saya akan antara intipati kuliah tafaqquh fiddin yang saya hadiri pada petang semalam. Ustaz ada menyatakan tentang beberapa perkara yang perlu kita lakukan dan perlu kita ketahui apabila musibah menimpa diri.

Yang pertama: Bersangka baiklah kepada Allah SWT. Muhasabah dan insafilah diri. Mungkin musibah yang menimpa adalah satu peringatan atau teguran atas dosa-dosa yang telah kita lakukan. Padanya pasti ada hikmah dan 'ibrah (pengajaran) yang dapat membuatkan kita lebih mengingati dan berfikir tentang kebesaran, kekuasaan dan kehebatannyaNya. Allah SWT ada berfirman dalam surah Yunus ayat 101-102 yang bermaksud:
Katakanlah (wahai Muhammad): "Perhatikan dan fikirkanlah apa yang ada di langit dan di bumi dari segala kejadian yang menakjubkan, yang membuktikan keesaan Allah dan kekuasaanNya). Dalam pada itu, segala tanda dan bukti (yang menunjukkan kekuasaan Allah), dan segala Rasul (yang menyampaikan perintah-perintah Allah dan memberi amaran), tidak akan memberi faedah kepada orang-orang yang tidak menaruh kepercayaan kepadanya". Maka orang-orang yang tersebut tidak menunggu melainkan (azab Allah) sebagaimana kejadian-kejadian yang berlaku kepada orang-orang yang ingkar yang terdahulu daripada mereka. Katakanlah (wahai Muhammad): "Tunggulah, sesungguhnya aku juga bersama-sama kamu dari orang-orang yang menunggu".
Yang kedua: Orang-orang yang diuji dengan musibah akan ditinggikan darjat di sisiNya. Sesungguhnya musibah yang menimpa adalah untuk menguji sejauhmana kita redha dan bersabar dan sejauhmana kita beriman dan percaya dengan setiap ketentuanNya. Musibah yang melanda seharusnya dapat mengubah diri kita menjadi insan yang lebih mendekatkan diri kepadaNya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-'Ankabuut ayat 1-3 yang bermaksud:
Alif, Laam, Miim. Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: "Kami beriman", sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan)? Dan demi sesungguhnya! Kami telah menguji orang-orang yang terdahulu daripada mereka, maka (dengan ujian yang demikian), nyata apa yang diketahui Allah tentang orang-orang yang sebenar-benarnya beriman, dan nyata pula apa yang diketahuiNya tentang orang-orang yang berdusta.
Saya ada membaca di sini:  Ketahuilah bahawa setiap bencana yang menimpa manusia mempunyai tiga pengajaran yang berbeza. Pertama: Bagi mereka yang terselamat daripada bencana, maka bencana yang menimpa orang lain merupakan peringatan bentuk kasih sayang dari Allah SWT agar mereka kembali pada jalanNya. Kedua: Bagi orang yang tidak beriman, maka bencana yang menimpa merupakan azab dan siksa dari Allah SWT di alam ini yang disebabkan oleh kekufuran dan kedurhakaan terhadap perintah Allah SWT dan RasulNya. Ketiga: Dengan bencana juga, Allah SWT dapat menunjukkan kepada manusia antara orang yang benar keimanannya dan juga yang sebaliknya.

"Ya Allah, kurniakanlah ujian yang aku mampu untuk menanggungnya dan janganlah jadikan ia sebagai satu jalan menuju kekufuran". Aamiin...

Tiada ulasan

Dikuasakan oleh Blogger.